Simetri Pada Bunga
Simetri adalah
sifat suatu benda atau bahan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian
tubuh tumbuhan (batang, daun, maupun bunga), jika benda tadi oleh sebuah bidang
dapat dibagi menjadi dua bagian sedemikian rupa sehingga kedua bagian itu
dapat saling menutupi. Jadi, seandainya bidang itu kita jadikan tempat untuk
melipat, maka benda tadi dapat dijadilan suatu benda yang setangkup atau
simetris. Bunga sebagai suatu bagian tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai sifat
simetris.
Berdasarkan bidang simetrinya, bunga terbagi
atas :
- Asimetris
Bunga yang tidak memiliki bidang simetri, contohnya bunga
tasbih (Canna hybrida Hort.).
- Setangkup tunggal (monosimetris atau zygomorphus)
Bunga yang hanya memiliki satu bidang simetri yang
membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup. Sifat ini ditunjukkan dengan lambang (anak panah). Bergantung pada letaknya
bidang simetri, bunga yang setangkup tunggal dapat dibedakan menjadi 3 macam:
•
Setangkup tegak, jika bidang
simetrinya berimpit dengan bidang median, misalnya bunga telang (Clitoria
ternatea L.)
•
Setangkup mendatar, jika bidang
simetrinya tegak lurus pada bidang median, dan tegak lurus pula pada arah
vertikal, misalnya bunga Corydalis.
•
Setangkup miring, jika bidang
simetrinya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil/ lebih besar
dari
, misalnya
bunga kecubung (Datura metel L.)

- Setangkup menurut dua bidang atau ganda (bilateral simetris atau disimetris)
Bidang bunga dapat dibuat dua bagian yang
setangkup menurut dua bidang simetris
yang tegak lurus satu sama lain, contonya bunga lobak (Raphanus sativus
L.)
- Beraturan atau simetri banyak (polysimetris atau actinomorphus)
Bunga memiliki banyak bidang simetris, contohnya
bunga lilia gereja (Lilium longifolium Thumb.). Sifat ini ditunjukkan dengan tanda * (bintang).
DIAGRAM BUNGA
Suatu gambar yang melukiskan keadaan
bunga dan bagian-bagiannya. Terdapat 2 macam diagram bunga :
a. Diagram bunga
empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang
benar-benar ada/ menggambarkan keadaan bunga yang sesungguhnya.
b. Diagram teoretik,
yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang
sesungguhnya, juga memuat bagian-bagain yang sudah tidak ada lagi, tetapi
menurut teori seharusnya ada.
Cara membuat diagram
bunga
Ketika kita hendak membuat diagram
bunga, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
•
Letak bunga pada tumbuhan. Dalam
hubungannya dengan perencanaan suatu diagram, kita hanya membedakan dua macam
letak bunga:
–
Bunga pada ujung batang atau
cabang (flos etrminalis)
–
Bunga yang terdapat dalam ketiak
daun (flos axillaris)
•
Bagian-bagian bunga yang akan kita
buat diagram tadi tersusun dalam berapa lingkaran.
Jika dari bunga yang hendak kita buat
diagramnya telah kita tentukan kedua hal tersebut kita mulai dengan
- Membuat lingkaran yang konsentris sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya.
- Buat garis tegak lurus (vertikal) melalui titik pusitu yang lingkaran-lingkaran yang konsentris.
- Untuk bunga diketiak daun menggambarkan bidang yang dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah ( poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul bunga tadi bidang ini di sebut bidang median pada garis di sebelah atas lingkaran yang terluar di gambarkan secara skematik penampang melintang batang ( digambar sebagai lingkaran kecil) dan di sebelah bawahnya gambar skematik daun pelindungnya.
- Pada lingkaran lingkarannya berturut turut dari luar kedalam di gambar daun-daun kelopak, daun daun tajuk, benang sari , putik, dan yang terakhir penampang melintang bakal buah.
Rumus Bunga
Lambang-lambang,
huruf-huruf dan angka-angka yang dapat memberikan gambaran mengenai berbagai
sifat bunga beserta bagian-bagiannya. Rumus bunga ditunjukkan oleh :
1. Kelopak; dinyatakan dengan huruf K
singkatan Kalix.
2. Tajuk atau mahkota; dinyatakan dengan huruf C
singkatan corolla.
3. Benang sari; dinyatakan dengan
huruf A
singkatan androecium.
4. Putik; dinyatakan dengan huruf G
singkatan gynaecium.
5. Jika kelopak dan mahkota sama bentuk maupun
warnanya maka untuk menyatakan bagian tersebut kita gunakan huruf P
singkatan perigonium.
6. Bersimetri banyak
(actinomorphus) *
7. Bersimetri satu
(zigomorphus) ↑
8.
gamosepal/gamopetal ( )
9. Jika
bagian-bagian bunga terdiri dari dua lingkaran ....+....
10. Bakal buah
menumpang, dibawah angka yng menunjukkan bagian daun buah dibuat suatu garis
11. Bakal buah
teggelam, diatas angka yang menunjukka bagian daun buah dibuat suatu garis
Bunga berkelamin betina
Bunga berkelamin jantan
Bunga hermaproditus (banci)
Contoh rumus bunga :
-
Suku Graminae
(Poaceae), misalnya padi (Oryza sativa)
♂♀↑ K1 +
(2), C2 + 0, A3, G
-
Suku Cannaceae, misalnya
bunga tasbih (Canna indica)
♂♀↑ K3,
C3, A5, G(3)
- Suku Orchidaceae, misalnya
anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis), yang hanya menempel satu benang
sari yang subur, dan anggrek kasut (Cypripedium javanicum), yang
mempunyai dua benang sari yang subur:
♂♀↑ P3 +
3, A1 + 0, G (3) (Phalaenopsis)
♂♀↑ P3 +
3, A0 + 2, G (3) (Cypripedium
-
Suku Liliaceae, misalnya
kembang sungsang (Gloriosa superba)
♂♀* P3 +
3, A3 + 3, G (3) (Cypripedium)
-
Suku Papilionaceae, misalnya
orok-orok, kembang telang (Clitoria tarnatea)
♂♀↑ K (3),
C5, A1 + (9), G
-
Suku malvaceae, misalnya kapas (Gossypium
sp), waru (Hibiscus tiliaceus)
♂♀* K (5),
[C5, A (~)], G (5)
pertanyaan dan jawaban
1.
Bagaimana cara
menggambarkan diagram teoristik, jika benang sarinya hilang bagaimana cara
menggambarkannya dan rumusannya seperti apa? Jawab:
Jika secara visual benang sarinya terdapat tiga buah
sedangkan secara teori benang sarinya terdapat 4 buah maka benang sari yang
hilang tersebut digambarkan dengan lambang bintang dan untuk membuat rumusan
bunganya disesuaikan dengan tujuannya apakah ingin menggunakan yang secara
visual ataukah secara teoritis.
2.
Jelaskan Diagram
Bunga!
Jawab:
Lingkaran pertama pada diagram bunga adalah kelopak,
kedua mahkota, ketiga benang sari, dan keempat putik. Amati apakah bunga
tersebut duduk bunganya di ketiak daun apakah hanya diujung, apabila diketiak
daun ditukiskan dengan lambang bulat dan apakah memiliki bracteola atau
tidak.Kemudian amati penampang melintang batangnya, kemudian amati jumlah kelopaknya
dan apakah berlekatan atau tidak (jika tidak berlekatan maka gambarnya tidak
boleh menempel), lalu amati jumlah mahkotanya, kemudian jumlah benang sari dan
apakah letaknya menumpang atau tenggelam. Dan amati putiknya kemudian gambarkan
3.
Apakah ada dalam
satu bunga yang memikiki putik lebih dari satu?Jelaskan!
Jawab:
Ada, contohnya pada bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) yang memiliki 5 putik,
4.
Bagaimana proses
/tahapan dalam pembuatan diagram bunga?
Jawab:
Jika dari bunga yang hendak kita buat diagramnya telah
kita tentukan kedua hal tersebut, kita mulai dengan membuat sejumlah lingkaran
yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian
bunganya, kemudian melalui titik pusat lingkaran-lingkaran yag konsentris itu
kita buat garis tegak lurus (vertikal). Untuk bunga di ketiak daun, garis itu
menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang
mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya
muncul buga tadi. Bidang ini disebut bidang median. Pada garis yang
menggambarkan bidang median itu di sebelah atas lingkaran yang terluar
digambarkan secara skematik penampang melintang batang (digambar sebagai
lingkaran kecil), dan di sebelah bawahnya gambar skematik daun pelindungnya.
Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar
daundaun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari, dan yang terakhir penampang
melintang bakal buah. Dalam menggambar bagian-bagian bunganya sendiri harus
diperhatikan ialah:
a. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi
b. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (misalnya daun
kelopak yang satu dengan yang lain): bebas satu sama
lain, bersentuhan tepinya, berlekatan, atau lain lagi.
c. Bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang
lain (daun-daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari, dan
daun-daun buah penyusun putiknya): berhadapan atau berseling,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar